Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun
1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab
Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:
- Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
- Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
- Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
- Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.
Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki
kitab suci lainnya yaitu:
- Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
- Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah
banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
- Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
- Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
- Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak
dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian,
serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan.
Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang
disebut Caturwarna yaitu:
- Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
- Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
- Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
- Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
- Kasta Pariah, orang buangan/pelanggar agama yang tak mempunyai hak sama sekali.
Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap
suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai
Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai
puncak nirwana.
Thanks to : Medanbung
Saya hanya ingin sedikit memperbaiki tentang dewa siwa ... Beliau bukan lah sebagai dewa perusak namus beliau merupakan dewa pelebur yang memiliki artian yang sangat berbeda dari perusak sekian terimakasih..
SAYA INGIN BERTANYA. KENAPA DI DLM HINDU, ADA CATUR WARNA. APAKAH TUHAN MELIHAT WARNA2 TERSEBUT
Kata Catur Warna berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata ''Catur" berarti empat dan kata "warna" yang berasal dari urat kata Wr (baca: wri) artinya memilih. Catur Warna berarti empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan ketrampilan (karma) seseorang, serta kualitas kerja yang dimiliki sebagai akibat pendidikan, pengembangan bakat yang tumbuh dari dalam dirinya dan ditopang oleh ketangguhan mentalnya dalam menghadapi suatu pekerjaan. Empat golongan yang kemudian terkenal dengan istilah Catur Warna itu ialah: Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
makasi
Sepertinya yg membuat artikel tidak faham dengan Hindu.Hindu Monoteisme tetapi orang bijaksana menyebutnya dengan banyak nama sebagai simbol kemahakuasaan Tuhan seperti Penciptaan Pemeliharaan Penghancuran Api Air dll dan mengajarkan catur Warna.