1) Pengertian dan Fungsi Pranata
Sosial
Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam
hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai
kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing
social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya
sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga
kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang
berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan
kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam
hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Secara umum, pranata
sosial mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.
- Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan.
- Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat
- Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki
dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata) dan fungsi laten (terselubung).
- Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk dapat melahirkan keturunan.
- Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.
a. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol
yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan
tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai
simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranta
politik negara Indonesia.
Garuda Pancasila - Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
b . Memiliki Tata Tertib dan Tradisi
Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta
tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi acuan
serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya
dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua,
namun tidak ada aturan tertulis yang baku tentang deskripsi sikap tersebut.
Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yang wajib
dipatuhi semua warga sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah.
c . Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan
Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh anggota
masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan dengan fungsinya secara
keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi, antara lain bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
d . Memiliki Nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari
sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang
seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata
sosial terdiri atas adat istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur
kebudayaan lain yang secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam
suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di
dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga
adalah sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
e . Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)
Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama daripada umur manusia.
Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau berubah. Hal tersebut
terbukti dengan banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke
generasi. Pranata sosial yang telah diterima akan melembaga pada setiap diri
anggota masyarakat dalam jangka waktu relatif lama sehingga dapat di-tentukan
memiliki tingkat kekekalan tertentu. Contohnya tradisi silaturahmi pada waktu
hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun dari dulu hingga sekarang.
f . Memiliki Alat Kelengkapan
Pranata sosial dan memiliki sarana dan prasarana yang digunakan untuk mencapai
tujuan. Misalnya mesin produksi pada sebuah pabrik merupakan sarana dalam
pranata ekonomi untuk menghasilkan barang.
Berdasarkan fungsi-fungsi secara umum dan
karakteristiknya tersebut, pranata sosial dapat diklasifikasikan dari berbagai
sudut. Berikut ini beberapa tipe atau penggolongan pranata sosial.
a. Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi crescive
institutions dan enacted institutions.
- Crescive institutions adalah pranata sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat. Misalnya: tata cara perkawinan, norma-norma, dan berbagai upacara adat.
- Enacted institutions adalah pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya: lembaga pendidikan, lembaga keuangan, lembaga kesehatan, dan lain-lain.
b. Berdasarkan sistem nilai/kepentingan yang diterima
masyarakat, pranata sosial dapat dibedakan menjadi basic institutions dan
subsidiary institutions.
- Basic institutions adalah pranata sosial yang dianggap penting dalam upaya pengawasan terhadap tata tertib di masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, dan negara.
- Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Misalnya tempat-tempat hiburan atau rekreasi.
c. Berdasarkan penerimaan masyarakat, pranata sosial dapat
dibedakan menjadi approved institutions dan unsanctioned institutions.
- Approved institutions adalah bentuk pranata sosial yang diterima secara umum oleh masyarakat. Misalnya lembaga pendidikan, lembaga peradilan, dan lainlain.
- Unsanctioned institutions adalah bentuk pranata sosial yang secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya berbagai perilaku penyimpangan, seperti merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, dan lain-lain.
d. Berdasarkan faktor penyebarannya, pranata sosial
dapat dibedakan menjadi general institutions dan restricted institutions.
- General institutions adalah bentuk pranata sosial yang diketahui dan dipahami masyarakat secara umum. Misalnya keberadaan agama dalam kehidupan.
- Restricted institutions adalah bentuk pranata sosial yang hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu. Misalnya pelaksanaan ajaran agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, atau berbagai aliran kepercayaan lainnya.
e. Berdasarkan fungsinya, pranata sosial dapat
dibedakan menjadi cooperative institutions dan regulative institutions.
- Cooperative institutions adalah bentuk pranata sosial yang berupa kesatuan pola dan tata cara tertentu. Misalnya pranata perdagangan dan pranata industri.
- Regulative institutions adalah bentuk pranata sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai atau norma-norma yang berkembang di masyarakat. Misalnya pranata hukum (kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan).
Pranata
sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia
dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Seperti yang telah
dijelaskan di depan, pranata sosial di masyarakat mempunyai beberapa fungsi.
Fungsi-fungsi pranata tersebut terwujud dalam setiap macam pranata yang ada di
masyarakat. Adapun macam-macam pranata sosial yang sangat penting dalam
kehidupan masyarakat, antara lain :