9 in 1. With our knowledge, we break the horizon!

Facebook
RSS

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

-
Gilang

Indonesia yang sudah memproklamirkan kemerdekaannya tidak serta merta bebas dari belenggu penjajah Jepang saat itu. Belum lagi masuknya kekuatan asing lain yang masuk ke wilayah Indonesia. Masa perjuangan awal kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi diwarnai dengan berbagai pertempuran dan bentrokan antara pemuda-pemuda Indonesia melawan aparat kekuasaan Jepang. Tujuannya adalah untuk merebut kekuasaan dan memperoleh senjata. Di berbagai daerah terjadi pertempuran. Pergolakan yang terjadi terus meletus tidak hanya di pusat kekuasaan (Jakarta), tetapi terus melebar dan meluas di berbagai daerah lannya yang tidak hanya melawan penjajah Jepang, namun melakukan perlawanan kepada siapapun yang menghalang-halangi kemerdekaan Indonesia.

Jenis
Lokasi/Tanggal
Sebab
Akibat
Tokoh
Pertempuran Surabaya
Surabaya/10 Nevember 1945
Belanda ingin menguasai Indonesia lagi
Perang banyak kota pahlawan gugur,surabaya, 10 November dijadikan hari pahlawan
Bung Tomo
Pertempuran Ambarawa
Ambarawa/15 Desember 1945
Belanda ingin menguasai Indonesia lagi
Isdiman gugur, digantikan oleh Sudirman. Didirikan Monumen Palagan Ambarawa
15 Desember=Hari
Tryentri Isdiman Sudirman
Bandung Lautan Api
Bandung/23 Maret 1946
NICA membonceng Sekutu, ingin menguasai Bandung
Para pejuang membakar gedung-gedung di Bandung bagian Selatan agar tidak digunakan oleh musuh.
Moh. Toha gugur
Moh. Toha, AH.Nasution
Pertempuran Medan Area
Medan/13 Oktober 1945 – November 1946
NICA membonceng Sekutu, ingin menguasai medan
Barisan Pemuda Indonesia berusaha merebut kembali gedung-gedung yang diduduki Sekutu. Pertempuran hingga Pematang Siantar dan Brastagi
Teuku Moh. Hasan, Ahmad Tahir
Perundingan Linggajati
Linggajati, Cirebon (Jawa Barat)/10 november 1946

Isi Perjanjian:
-          Belanda hanya mengakui kekuasaan RI atas Jawa, Sumatra, Madura
-          RI dan Belanda bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat: Negara RI, Negara Indonesia Timue, Negara Kalimantan
-          Negara Indonesia Serikat akan bekerja sama dengan Belanda dalam bentuk Uni Indonesia-Belanda
Sutan Syahrir, Van Mook
Agresi Militer Belanda I
Wilayah RI/21 Juli 1947
Persengketaan setelah Perjanjian Linggajati. Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah RI.
Sebagian daerah Jawa Tengah, jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Timur, Sumatera Selatan dikuasai Belanda. Kecaman dari Dewan Keamanan PBB. DK PBB memerintahkan Belanda menghentikan agresi militernya.

Perjanjian Renville
Kapal Renville di teluk Jakarta/17 Januari 1948
DK PBB membentuk  KTN (Komisi Tiga Negara): Australia, Beligia, Amerika Serikat, untuk menyelesaikan masalah Indonesia-Belanda.
Perundingan antara KTN, Indonesia dan Belanda. Isi Perjanjian sangat merugikan Indonesia karena wilayah RI semakin sempit:
-          Wilayah RI hanya sebagian wilayah Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, Banten, dan Sumatera.
-          Pasukan RI ditarik mundur dari daerah-daerah yang dikuasai Belanda.
-          Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan pada RIS yang segera dibentuk.
-          RIS sejajar dengan belanda dalam Uni Indonesia-Belanda.
-          Sebelum RIS terbentuk, Belanda dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pemerintah federal sementara.
Ibukota RI dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.
-          Mr. Amir Syarifuddin (Indonesia)
-          Richard Kirby (Australia)
-          Paul Van Zeeland (Belgia)
-          Frank Graham (Amerika Serikat)
Agresi Militer belanda II
Wilayah RI/19 Desember 1948
Penolakan RI terhadap tuntutan Belanda untuk membentuk pemerintahan peralihan yang berdaulat pada ratu Belanda
Belanda menduduki ibukota RI, Yogyakarta.
Presiden Sukarno mengirimkan mandate melalui radio kepada mentri kemakmuran, mr. Syafruddin Prawiranegara, untuk membentuk Pemerintah Darurat RI (PDRI) dengan ibukota Bukittinggi.
Perang Gerilya dipimpin Jendral Sudirman.
Kecaman dari berbagai Negara tetangga. 24 januari 1949, DK PBB mengeluarkan perintah agar belanda menghentikan agresi militernya dan membebaskan semua tahanan politik. Perundingan kembali dengan komisi PBB untuk Indonesia, UNCI (United Nation Comission for Indonesia).
Jendral Sudirman, Mr. Syafruddin Prawiranegara.
Serangan Umum 1 Maret 1949
Yogyakarta/1 Maret 1949
TNI melakukan serangan umum atas tentara belanda yang menduduki Yogyakarta
TNI berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam. Belanda keluar dari kota Yogyakarta.
Letnan Kolonel Suharto, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Panglima jendral Sudirman
Perjanjian Roem-Royen
7 Mei 1949
UNCI mempertemukan Indonesia dan belanda
Isi perjanjian:
-          Pasukan Belanda akan ditarik dari Yogyakarta
-          Belanda menghentikan agresi militernya dan membebaskan semua tahanan politik
-          Belanda menyetuji RI sebagai bagian Negara Indonesia Serikat
-          RI akan turut serta dalam KMB (Konferensi meja Bundar)
-          Mr. Moh. Roem (Indonesia)
-          Dr. Van Royen (Belanda)
Konferensi meja Bundar (KMB)
Den Haag, belanda/23 agustus-2 November 1949
Kelanjtan Perjanjian Roem-Royen
Konferensi Inter-Indonesia antara delegasi RI dan delegasi BFO sebelum KMB. Hasilnya: kesepakatan mendirikan RIS.
Hasil KMB:
-          Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang berdaulat dan merdeka. Penyerahan kedaulatan Desember 1949.
-          RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia-Belanda. Kedudukan RIS dan Kerajaan belanda sejajar.
-          RIS akan mengembalikan semua hak milik Belanda, dan membayar hutang-hutang belanda setelah tahun 1942 sebesar 4,3 milyar gulden.
-          Status Irian barat akan dibicarakan setahun setelah pengakuan kedaulatan.
-          Drs. Mohammad Hatta (Delegasi RI)
-          Sultan Hamid II (Delegasi BFO)
-          Van Maarseveen (Delegasi Belanda)
-          UNCI sebagai pengawas dan penengah
Pembentukan RIS dan Pengakuan Kedaulatan
Pembentukan RIS, 16 Desember 1949
Pengakuan Kedaulatan di Belanda dan Indonesia/27 Desember 1949
Lanjutan hasil KMB
RIS terdiri dari:
-          Republik Indonesia
-          Negara Indonesia Timur
-          Negara Pasundan
-          Negara Jawa Timur
-          Negara Sumatera Timur
-          Negara Sumatera Selatan
Sejak 27 desember 1949, Belanda resmi mengakui  kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
-          Presiden RIS: Ir. Sukarno
-          Perdana menteri RIS: Drs. Moh. Hatta
-          Presiden RI: Mr. Asaat
Pengakuan kedaulatan di Belanda:
Ratu Yuliana dan PM Willem Drees, menyerahkan kedaulatan Indonesia kepada Drs. Moh. Hatta.
Pengakuan Kedaulatan di Indonesia:
A.H.J. Lovink menyerahkan kedaulatan Indonesia kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
  Thanks to : Rangkuman Gratis

Leave a Reply

    Category List

    Follow it!

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

    Histats Counter

    Stats it!